5 Fakta Menarik Jalur Layang Kereta Api Bandara (Railink) Medan
Jika bicara tentang jalur kereta api, tentu jumlahnya sangat banyak di Indonesia.
Namun, kereta api yang terkoneksi khusus ke bandara, maka Kota Medan adalah yang pertama melakukannya. Tak sampai di situ, Kota Medan juga yang pertama punya kereta api bandara tapi dengan jalur layang (skytrain). Kalau dipikir-pikir keren banget, kan?
Belum lagi fasilitas dan nuansa yang dimiliki kereta api bandara atau sering disebut railink ini yang sudah seperti di film-film blockbuster Korea, dengan hadirnya wifi, reclining seat, sampai LCD TV untuk hiburan. Dan harga tiket per orangnya yang ‘cuma’ Rp. 100.000,- saja.
Lalu, apa saja fakta tentang jalur layang kereta api bandara ini? Berikut Mimin rangkum untuk kamu.
1. Resmi Beroperasi Akhir 2019
Jalur layang railink ini resmi beroperasi pada 1 Desember 2019. Peresmiannya sendiri beriringan dengan pembukaan jalur ganda kereta bandara yang dimuat dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2019 oleh manajemen PT KAI. Sayang, pengoperasiannya secara normal hanya terjadi kurang lebih tiga bulan sejak dirilis, sebelum terganjal pandemi covid-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.
2. Sepanjang 10,8 KM
Jalur layang kereta api bandara ini terbentang sepanjang 10,8 KM yang mana membelah wilayah Kota Medan sampai ke daerah Kabupaten Deli Serdang. Sisanya, adalah jalur darat (termasuk jalur ganda) sepanjang 22 km (at grade). Total ada 27 km panjang jalur kereta api bandara dari Stasiun Besar Medan menuju ke Bandara Internasional Kualanamu.
3. Pertama di Indonesia
Setelah menjadi satu-satunya yang punya KA bandara per 2013, maka hadirnya jalur layang railink ini menambah ekslusivitas Kota Medan karena juga menjadi yang pertama di Indonesia. Hal tersebut berkat kolaborasi strategis antara PT. KAI dan Kementrian Perhubungan yang mana akan diteruskan di kota-kota berikutnya seperti Solo, Jogjakarta sampai Bogor.
4. Skema Pembiayaan
Mengingat kebutuhan dana yang sangat besar, jalur layang Railink menggunakan sumber pembiayaan Surat Berharga Sukuk Negara (SBSN) dengan nilai Rp. 2,86 triliun yang pembangunannya sudah dimulai sejak 2015 sampai 2019.
5. Waktu Tempuh
Kehadiran jalur layang ini diklaim mampu menghemat waktu menuju Bandara Internasional Kuala Namu dari sebelumnya 45 menit menjadi 28 menit saja. Hal itu disebabkan karena adanya jalur ganda sehingga kereta tidak perlu saling tunggu untuk melintas. Berkat jalur layang ini juga frekuensi KA Bandara meningkat menjadi 50 kali perjalanan pulang-pergi setelah sebelumnya hanya 42 kali perjalanan.
Nah, itu tadi lima fakta menarik tentang jalur layang kereta api bandara (railink) yang ada di Kota Medan. Semoga bisa menjadi kebanggaan buat masyarakat Kota Medan. Kuy, dicoba…
Comments
Post a Comment